Monday 27 March 2017

Cerpen (OTHERS) : Tiada Syarat Untuk Cinta

#Assalamualaikum...hai. nak promote ni,this story from our friend too...not mine.. cerpen ni ada maksud deep, pendapat saya la...hehe.. tapi nice. Selamat membaca ok! Jangan segan2 nak drop komen. Huhuhu

Sang bayu meniup tubuhku . Dingin hingga aku mengetap bibir . Bunyi ombak menemani pemikiran ku yang kaku . Hingga tak terucap dek kata. Tak terfikit dek akal . Kerana mana mungkin insan di hadapan ku ini mempunyai perasaan suka kepadaku .

 Dari bicaranya seolah-olah serius dan tiada gurauan . Namun hatiku ragu dan diulit bahagia pada masa yang sama . Mungkin kerana dia si pemuda tampan dan datang dari sebuah keluarga yang berada . Sedangkan aku wanita tak berupa malah tiada apa yang boleh dibangga-bangga . Ya ! itu bukan keluhan tapi kenyataan hakikat yang sudah lama aku redha . 

" Kau tak kenal aku lagi "

" Hati tidak punya syarat untuk mencintai "

" Tapi aku tak layak . "

"Poyo ,  kalau saya ucapkan kata-kata manis saja . Tapi cuma satu saya pinta . Percaya dan bagi saya peluang , "  

Kata akhir itu membuat aku mendongak dan menatap wajahnya . Wajah yang aku idamkan itu sedang menatap wajahku . Jujur aku katakan aku juga menyukainya . Tapi sesaat pun aku tidak pernah bermimpi untuk berjalan seiring dengan nya . Kerana aku sedar . Aku tidak sepadan dan tidak layak dengan nya . 

Namun hati aku tewas . Perlahan hati aku mula berangan . Memujuk segala prasangka buruk dan percaya bahawa cinta tidak mengenal rupa . 

Si tampan mencintai dan menerima baik buruknya dia si wanita hodoh . 

Sehingga aku lupa untuk menoleh . Dan menyedari bahawa sekeping hati juga mampu untuk beralih arah . Kini aku yang jatuh . Kini aku yang merasa . Aku yang terkena sakitnya ditusuk serpihan kaca . Kerana hatinya yang meninggalkan aku si wanita hodoh yang ternyata hanya sampah baginya . Pahit ,  sakit . Namun siapa aku untuk mempersoalkan segalanya ?  

Aku yang tidak punya malu untuk menganyam cinta . Aku yang tidak sedar diri ingin menumpang kasihnya . Ya ! Aku lah wanita itu .

_

"  Dina ,  kau nangis lagi ,   "  tegur sahabat ku entah untuk yang keberapa kali .

Aku kesat air mata ku . Kenapa hati ni degil sangat ?  Kenapa dia menyayangi seorang lelaki yang tak sudi ?

" Its enough babe . Jangan nangis untuk lelaki macam dia . "  sambung Syira lagi lalu duduk di sebelah ku .

" Aku cuba . Tapi hati ni lebih rela bertahan . Walaupun dah terang lagi bersuluh . Yang dia dah tak nak kat aku . "  jawabku sayu . Kenapa hati ni sakit sangat ?  Jawabnya sebab dia yang degil . Degil dan tak ikut rentak akal fikiran .

" Aku tak tahu nak cakap apa lagi . "  jawab Syirah hampa . Mungkin kecewa dengan sikap aku .

" Kau tak perlu cakap apa-apa . Just always be my side . It more than enough . "  ucapku ikhlas . Lalu tersenyum simpul . Tapi dia tunduk kan pandangan nya memandang bawah lantai lalu perlahan menggenggam tangan ku seolah memberi kekuatan . Ya ! Dia lah ibu dan juga ayah bagiku . Kerana hanya dia yang sudi untuk bersahabat dengan anak yatim seperti aku   .

_

" Saya tak mahu semua ni . Tapi keluarga saya yang mahu saya berkahwin dengan pilihan mereka . "  ujarnya tanpa menatap wajahku .

Saat dia meluahkan kata-kata manis dia menatap wajah ku untuk menyakinkan aku . Tapi saat ini dia berpaling wajah sebagaimana hatinya sudah berpaling dariku . Sakit namun aku ukirkan senyuman untuk menutup perasaan kecewa yang menggigit hati aku . Kerana apa ?

Kerana aku malu untuk nampak kan kekecewaan aku.  Teruk dan sesak di dada . Kini itu yang aku rasakan .

 Salah aku kerana terlalu memuja dia . Salah aku kerana memberi segala rasa cinta hingga tiada yang tinggal untuk aku simpan . Ya semuanya salah aku . Bukan dia .

"  Saya mohon maaf atas segalanya . Dua tahun waktu kita bersama . Saya tak kan lupakan semua tu . "  luahnya lagi . Namun aku masih kelu .

Dua tahun kami bersama . Namun setahun  aku saja yang mempertahankan . Bertepuk sebelah tangan .

Kenapa aku bertahan ?   Kerana percaya dan peluang aku berikan sepenuhnya . Tanpa berfikir akibatnya .

Setahun aku berpura bahawa hatiku bahagia . Aku sedapkan hati aku dengan perkataan bahawa dia akan berubah . Tapi kini terbukti yang pengorbanan aku adalah sia-sia . Apa gelaran yang layak aku dapat ?

"  Saya minta maaf Dina ,  " luahnya namun kali ini dia menatap wajahku .

Aku ukirkan senyuman .

" Tak pe ,  aku doakan kebahagiaan kau . "  balas ku selamba .

Ku lihat matanya membesar . Terbeliak . Mungkin terkejut dengan reaksi aku . Ataupun gembira kerana dia sudah boleh pergi begitu sja ?

"  Dina okey ?   "  soalnya .

Aku angguk kan kepala . Saat ni aku tak tahu nak kata apa . Adil tak kalau aku nangis depan dia dan kata yang aku tak relakan dia kahwin dengan siapa-siapa selain aku ? Adil tak bila aku merintih depan dia dan mengemis cinta dari dia ?

"  Saya minta maaf Dina   . " sekali lagi aku angguk kan kepala ku .

"  Tak pe . Sekuat mana kita genggam pun bila Allah takdirkan perpisahan . Ia akan terlerai juga . "  balas ku . Ayat Syira ni lah yang memberi sedikit sebanyak kekuatan kepada aku .Dan hari ni dia jadi pelengkap lakonan aku .

_

" Cantik tunang Adib kan ,  memang patutlah dia tinggalkan aku . " luahku dengan airmata yang mengalir .

" Aku dah agak benda ni akan jadi macam ni . "Balas Syira seakan-akan marah dengan tindakan Adib .

" Dah dah lah stalk mamat tu . Biar lah dia dengan life dia . Lelaki macam tu . Tak layak pun untuk kau . "  marah Syirah lagi sambil mengambil telepon bimbitku .

" Aku yang tak layak untuk dia . " ujarku perlahan . Lalu membenamkan wajahku di bawah bantal . Sakit hati ,  sakit hingga tak ada cahaya lagi yang bisa aku lihat . Dulu aku menghina habis habisan orang yang rela  bunuh diri akibat cinta . Namun tanpa aku sedari ,  kini aku juga sedang membunuh jiwa aku perlahan-lahan .

_

Dua hari lagi ,   Adib akan menikah . Puas aku lupakan dia . Tapi pandangan mata ini tidak pernah lupa tatapan matanya . Mungkin ,  jika saat ini dia kembali dan inginkan aku lagi . Aku tidak akan berfikir untuk menerima kembali . Mungkin aku akan ketepikan segalanya demi dia . Ya ! Mungkin .

" Adina ,  " ada suara yang memanggil ku .

Aku menoleh dan cuba seka air mata aku yang mengalir . Namun air mata itu mengalir lagi saat wajah dia yang aku lihat . Kenapa aku tak pernah membenci walaupun hakikatnya dia yang mengkhianati ?  Kenapa aku masih teruja bila menatap wajahnya ?

" Adib , "  panggil ku perlahan . Tak sangka wajah yang aku rindu kini sudah ada di hadapan ku . Kini persoalan demi persoalan mengisi kotak fikiran . Namun aku hanya mampu diamkan semua . Aku sedar dia kini sudah menjadi hak orang .

" Awak apa khabar ?   "  soalnya dengan senyuman . Aku balas senyuman nya . Lalu air mata yang mengalir ku seka secepatnya .

" Alhamdulillah ok . "  balas ku lalu menghampirinya .

" Sunyi je butik . Syirah mana ?   "  soalnya sambil duduk di atas sofa yang berada di tepi pintu masuk ke butik .

" Syira cuti . "  jawab ku lalu cuba untuk berlagak selamba .

" Boleh saya bercakap dengan awak sekejap ?   "  soalnya yang membuatkan hatiku berdegup kencang .Perlahan aku angguk kan kepala lalu duduk di hadapan nya .

" Sebelum saya menikah ,  "  kata-katanya terhenti di situ . Dan aku . Hanya mampu menahan tangis menanti perkataan nya yang seterusnya . Apapun yang akan dia katakan . Aku tak ingin menangis . Kerana kenyataan yang dia akan menjadi milik wanita lain , walaupun sakit tapi itulah hakikat yang aku kena terima .

"  Saya nak bagi ni pada awak . "  ujarnya lalu menghulurkan satu kotak berwarna merah . Ku dongak kan kepala menatap wajahnya .

" Apa tu ?   "  soal ku teragak-agak .  Ku lihat dia menyeka air matanya . Dia menangis ,  tapi kenapa ?

" Tu kotak yang Adib nak bagi dengan awak . " ujarnya yang membuatkan aku tidak faham . Apa maksudnya ?

" Saya bukan lelaki yang awak cintai . Adib Hanafi . Dia adik kembar saya . "  ujarnya serius . Aku hanya mendengar . Saat ni aku rasa seperti aku sedang bermimpi . Apa kah penipuan yang Adib ingin lakukan sekarang ?

Apakah dia fikir hidup aku seperti permainan sehingga dia boleh menganggap ianya cerita sinetron yang boleh diputar belit olehnya ?

"  Saya tahu susah untuk awak nak percaya . Tapi saya tak tipu . Saya bukan Adib Hanafi .Saya Adib Hanif "

" Adib , "  panggil ku . Lalu menarik nafas panjang . Air mata yang ingin mengalir akhirnya jatuh juga . Dengan kudrat yang ada aku cuba untuk ungkapkan kesakitan yang aku rasa .

" Cukup . " ujarku .

" Saya minta maaf . "potongnya .

" Aku tahu aku wanita hina di depan kau . Tapi cukup . Cukup permainkan perasaan ni , "  ujarku lalu menyentuh dada ku yang terasa membengkak .

" Adib Hanafi . Lelaki yang awak cinta dah tak ada . Inilah hakikat yang saya tak sanggup bagitahu awak   . "

" Sebelum Adib pergi dia titipkan kotak ni untuk awak . Dia suruh jelaskan pada awak perkara yang sebenar . Tapi saya tak sanggup . Saya tak sanggup lukakan hati wanita yang adik saya cintai . Saya yang salah sebab anggap diri saya boleh menjadi Adib . "  ujarnya lagi .

Kotak merah tu aku capai . Lalu ku buka satu kotak cincin yang ada di dalam nya . Ada satu kad diselitkan di dalam nya .

' Hati tidak punya syarat untuk mencintai .

Kerana itu jangan tanya .Kenapa saya cintakan awak . My princess ,  will you marry me ?  '

Ku tutup kad itu dengan hati yang berdebar-debar .  Lalu satu gambar ku capai .

' We are twin .  Terkejut tak ?   Saje nak bagi surprise  . My princess , can you find the man that truly loving you ?  '

Itu kata-kata yang tertulis di belakang gambar itu . Saat ini aku kaku . Saat ini aku hilang akal . Lelaki yang aku cinta sudah tiada ?

" Adib aku mana ? " soalku . Tiada kata yang dapat menggambarkan rasa sakit yang aku rasa kini . Sesal yang teramat kini bersarang di dalam jiwa .

Kenapa selama ni mata aku buta ?  Kenapa selama ni aku tidak boleh menilai hati  lelaki yang aku cintai .

" Adib dah tak ada Dina . Dah setahun dia pergi .  " balasnya .Aku gelengkan kepala ku tidak percaya .

" Adib aku masih ada lagi . " balas ku dalam tangisan . Sungguh aku amat berharap bahawa semuanya hanya mimpi saja . Kalau aku diberi pilihan . Aku rela dikhianati nya  . Aku rela .

Selama ni aku tercari-cari tatapan mata yang penuh cinta . Selama ini aku tercari-cari senyuman manis yang aku puja .

Kini aku tahu mengapa semua itu hancur punah . Kerana bukan lelaki itu yang menerima segala baik buruknya si wanita hodoh seperti aku . Bukan hati itu yang berdegup setia untuk mencintai aku . Bukan dia . Tapi Adib Hanafi . Ya dialah lelaki yang mempunyai hati dan senyuman itu .

Sesungguhnya aku yang salah menilai cinta dia . Ya !  aku yang salah .

Tamat

From : @Ayra Suhaimi

8 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. culture shock.sebab selalu terkekeh ketawa lps baca cerpen kat blog ni .so skrg sy terlebih emo...anyways memang soulful cerita ni!

    ReplyDelete
  3. Sedihnyaaa.. Tpi sy mmg suke crita sedihh. Good job writer (^_^)

    ReplyDelete
  4. Sedih .. Setiap bait bicara .. I feel that pain ..Congrats writer ..

    ReplyDelete
  5. Best. Tapi knp cepat habis, x ada yg kedua ke? .

    ReplyDelete
  6. Pendek dan padat. Best kalau panjang lagi.

    ReplyDelete
  7. Boleh kunjungi blog saya ya , ayrasuhaimi.blogspot . Terima kasih 🫢🏽

    ReplyDelete